Setelah di identifikasi baru diketahui bahwa mayat tersebut adalah warga desa Ranon sendiri yang bernama TRES (Maaf, aku sendiri kurang tahu persis nama lengkap korban).
Mayat tersebut pertama kali diketemukan pada pukul 20.00 oleh warga dan aparat desa setempat setelah mengetahui kabar adanya orang yang terkapar di pinggir Hutan yang dikenal dengan daerah Lecessan yang memang terkenal sangat sepi karena letaknya yang jauh dari pemukiman penduduk. Namun mayat tersebut baru bisa diangkat pada pukul 23.00 dengan bantuan beberapa warga setempat dan karena medan jalan yang sulit di tembus mobil patroli akhirnya warga memilih untuk menggotong mayat tersebut sampai di perbatasan sungai Klatakan yang dikenal dengan Sungai Pancar Glagas untuk kemudian dipindah ke mobil Patroli polisi untuk dibawa ke rumah sakit Waluyo Jati Kraksaan guna menjalani visum.
Menurut salah satu anggota Polres yang semalam bertugas mengidentifikasi mayat korban pembunuhan tersebut mengatakan bahwa terdapat beberapa luka yang mencurigakan khususnya di kepala bagian belakang seperti bekas luka benda tumpul.
Namun sampai pada pagi ini masih belum ada kabar selanjutnya dari desa Ranon.