Lencana Facebook

Minggu, 11 Januari 2009

Denada

Hari ini lagi-lagi kota Kraksaan kembali diguyur hujan. Meskipun hanya sebentar tapi sempat mengganggu aktivitas kerjaku karena kemaren kebetulan ada kiriman barang dari Surabaya datang dan kemaren aku juga pas lagi libur karena kecapekan sehabis liburan ke Pasir Putih. Rupanya setelah kemaren seharian istirahat kondisiku masih belum juga sepenuhnya kembali fit karena malamnya harus tanding badminton persahabatan dengan club KTI Probolinggo.
Seperti yang aku janjikan pada postingan kemaren bahwa hari ini aku akan meng-upload foto bareng dengan Denada beserta Ibunda-nya Emllia Contessa yang sekarang ini sedang gencar-gencarnya melakukan kampanye di beberapa daerah di kota Probolinggo dan sekitarnya.

Foto bareng diatas di ambil pas di depan swalayan DIVA bersama dengan karyawan Unyil (Tofa dan Hendrik), juru parkir (Rasit), sopir pribadi pak Teguh selaku pemilik DIVA dan aku sendiri yang berada paling kiri tepat bersebelahan dengan Emillia Contessa.




Dua foto diatas adalah foto si ganteng Tofa bersama dengan Denada.


Karena aku juga nggak mau kalah ya akhirnya aku juga minta foto-foto bareng dengan Denada meski tak semuanya aku upload karena banyak nanti blogku jadi molor ke bawah gara-gara kebanyakan foto.
Berikut ini beberapa Biografi dari Denada yang bisa aku kumpulin selengkap mungkin, semoga aja teman-teman nggak kecewa dengan postingan kali ini.
Denada kecil mempunyai cita-cita yang tak biasa bagi anak-anak seumurnya. Maklumlah, ia memang sempat bercita-citra untuk menjadi mafia atau seorang tentara. Tidak seperti bocah perempuan lainnya, ia justru lebih enjoy bermain dengan senjata-senjataan.
Namun, biarpun begitu, ia ternyata fasih melenggak-lenggok di atas panggung catwalk. Saat masih duduk di Sekolah Dasar, wanita yang tidak doyan ikan tawar ini pernah memenangkan lomba busana daerah berkat baju adat Madura yang ia kenakan.
Layaknya anak kecil lainnya, Dena, begitu ia biasa disapa, memang sering berubah pikiran soal akan menjadi apa kelak. Namun, saat di bangku Sekolah Menengah Pertama, ia mulai mantap memilih untuk berkarir di jalur musik. “Soalnya waktu itu memang lagi heboh Tenda Mangkal Prambors,” jelas Denada kepada Tim Lens Jak TV yang menemuinya seusai menyanyi di TPI.
Awalnya, wanita yang sempat belajar menari Jaipong dengan Camelia Malik ini memang akan diarahkan sang mama dan guru menarinya itu untuk menjadi penyanyi dangdut. Namun, kala itu, Dena lebih memilih untuk menyanyi rap. “Waktu itu, aku ngajak mama ke tempat lomba tanpa aku kasih tahu mau dibawa ke mana. Di sana, mama ngeliat aku nyanyi rap sama teman-teman aku yang jadi penari latar. Kebetulan aku jadi juara II. Terus habis itu, mama ngijinin aku. Kata mama, “Ok kamu boleh terjun ke dunia nyanyi , tapi ini konsekuensinya,” papar dena.
Oleh sang mama, penyuka warna pink dan hitam ini kemudian diperkenalkan pada Chris Pattikawa. Banyak sekali ilmu panggung yang ia peroleh Denada dari penggagas kelompok vocal AB Three ini. Mulai dari ilmu panggung sebagai
seorang penyanyi, entertainer serta presenter. Ia kemudian memberanikan diri untuk ikut ajang ‘Asia Bagus’ tahun 1992 silam di Singapura. Di luar dugaan, wanita berdarah Batak-Madura ini berhasil menjadi pemenang pertama dan meraih nilai yang hampir sempurna, yakni 99 dari total 100 (wow hebat bukan.??)
Beberapa tahun berselang, tepatnya tahun1996 silam, kolektor korek api ini menelurkan album perdananya, “Ku Jelang Hari” dengan mengandalkan hits “Sambutlah”. Single tersenut sempat menjadi pembicaraan. Maklumlah, lagu itu mengusung jenis musik rap yang masih asing di telinga para pecinta musik Tanah Air. Jadilah julukan “Lady Rapper” sempat melekat dalam diri sulung dari empat bersaudara ini.
Melalui lagu itu juga, nama pemeran Melati dalam program komedi “Hari-Hari Mau” ini mulai diperhitungkan di kancah musik Tanah Air. Hingga saat ini, Denada telah mengeluarkan 4 album. Namun anehnya, Dena justru mengusung aliran musik dangdut dalam album terakhirnya.
Belakangan, Denada memang menggeluti aliran musik tersebut. Semuanya berawal pendukung sinetron “Nyari Bini’ ini mendapatkan tawaran menyanyi dangdut oleh salah satu stasiun televise swasta beberapa tahun silam. Sejak itu, ia mulai sering mendapat order untuk bernyanyi dangdut di berbagai kesempatan. Meskipun kini telah sering melakukan show dangdut, namun putrid sulung pasangan alm.Ir.Rio Tambunan dan Emillia Contessa ini menolak di sebut sebagai penyanyi dangdut. Ia lebih senang dikenal sebagai penyanyi rap yang bisa menyanyi dangdut.

Sinemografi:
• Jumirah ke Hollywood
• Nyari Bini
• Badai Pasti Berlalu
• Rahasia Ilahi
• Cahaya Surga

Filmografi :
• Penjara atau Neraka

Presenter :
• Madam KO Gelar Sabuk Emas (RCTI)
• RCTI Sport
• Digoyang

Iklan :
• Hemaviton
• Coca Cola
• Bodrex
• Honey Soft
• Casio G Shock
• Marimas

Diskografi :
• Ku Jelang Hari
• Jam Satu Lewat
• Persembahan
• Mak..E..
• Album Lagu-Lagu Batak

Prestasi :
• Penyanyi Rap MTV Asean (1999)
• Juara I Grand Champion Asia Bagus (1992)
• MTV Asia Viewers Choice Award Winner (1995)
Baca Selengkapnya...