Lencana Facebook

Rabu, 04 Februari 2009

Kecelakaan...!!!!

Hari Minggu kemaren adalah awal dari bulan Februari, bulan yang penuh kasih sayang dimana pada bulan ini ada hari yang sangat spesial yang sangat ditunggu-tunggu oleh semua pasangan baik muda-mudi yang sedang dilanda asmara ataupun yang sudah menjadi bapak-ibu bahkan kakek-nenek masih ada yang merayakannya.
Tentu semua pengunjung blog ini sudah tahu kan apa yang aku maksud???
Yap,bener banget. Yang aku maksud adalah hari "Valentine" yang rutin dirayakan setiap tanggal 14 Februari. Hari dimana semua orang mencurahkan dan mengungkapkan betapa besar kasih sayangnya terhadap sang pasangan.
Meskipun "trend" ini berasal dari "dunia barat" namun hal ini sudah menjadi hal yang biasa dan rutin dirayakan di Tanah Air kita tercinta ini.
Tapi bulan ini sepertinya bulan yang kurang menguntungkan bagiku, pengen tahu ceritanya gimana?
Ceritanya begini nih...

Minggu kemaren (01-02-09) sekitar jam 07.00 pagi entah kenapa tiba-tiba mama bilang kalau kakakku yang Malang dan Pasuruan ngasik kabar dadakan kalau mereka hendak ke rumah Probolinggo sambil membawa ranjang tempat tidur lama buat ditaruh di rumah Probolinggo sana. Aku yang benar-benar nggak "siap" fisik langsung aja bangun sempoyongan karena malam sebelumnya sempat mele'an didepan laptop blogwalking kesana-kemari sampek "puyeng" sambil maen Travian game untuk refreshing.
Aku langsung bangkit dari tempat tidur dan mandi meskipun keadaanku saat itu masih pusing dan mata bengkak. Dinginnya air waktu itu seolah-olah membuat badanku kembali segar lagi meskipun masih ada sedikit rasa ngantuk. Selesai mandi aku langsung ganti baju yang rapi dan dengan sedikit sarapan nasi lauk sate ayam sisa kemaren (karena lauknya masih belum belanja nih) aku langsung berangkat ke Kraksaan untuk ambil kiriman dulu karena kemaren (Sabtu-nya) aku sengaja libur tapi katanya Om Cho sorenya ternyata ada kiriman datang yah terpaksa aku ambil besoknya aja daripada bolak-balik nagih tapi nggak dapat kan eman transport-nya?
Selesai ambil kiriman dan nagih sekitar jam 13.00 aku langsung berangkat menuju rumah Probolinggo yang letaknya berada tepat ditengah kota yakni di Jln. Soekarno Hatta no 4 Probolinggo atau yang lebih dikenal dengan "Kawasan Brak" pas di pojok sebelah utara perempatan lampu merah.
Ditengah perjalanan tepatnya di daerah Bentar hujan langsung turun dengan lebat tanpa ditandai dengan gerimis dulu...(buru-buru pakek jas hujan namun baju udah basah duluan tuh). Daripada basah kuyup ya aku terusin aja pakek jas hujan. Sesampainya dirumah Probolinggo ternyata hujan masih turun dengan lebat. Dengan buru-buru sambil membawa kunci rumah yang kebetulan berpintu "Harmonika" aku langsung membukanya dengan sedikit dorongan namun...
"iiihhh....uuuuhhh....!!!"
Ternyata pintunya macet karena lama nggak dibuka, mungkin sekitar 3 bulanan nggak dibuka sama sekali...
Dengan sedikit tendangan maut dan jampi-jampi dari mbah dukun akhirnya...
"Kleetakkk...."
Horee...akhirnya terbuka juga tuh,heee....
Langsung aja aku memasukkan sepedaku dan mobil kakakku untuk menurunkan ranjang yang udah terikat rapi didalam mobil box kakakku...
Beberapa menit kemudian semuanya udah selesai diturunkan tapi tiba-tiba handphone-ku berdering ternyata mamaku nelpon dari rumah, setelah aku angkat ternyata mama ngabari aku kalau ada saudara yang meninggal di Kraksaan...(aduh...kok sial amat yah hari ini???)
Setelah aku ngabari kakakku akhirnya mereka putusin untuk melayat ke saudara yang meninggal sekalian mampir ke rumahku (Bago) tapi aku nggak ikut mereka karena aku udah niat untuk bersih-bersih di rumah Probolinggo karena udah lama nggak dibersihin.
Setelah kakakku berangkat ke rumah aku langsung bersih-bersih. Mulai dari lantai atas (kebetulan rumahnya bertingkat) sampai lantai bawah aku bersihin semua dan kayu-kayu sisa renovasi dulu aku pindahkan ke sebelah timur karena selama ini letaknya berada di ruang tengah.
Selesai bersih-bersih sekitar jam 19.30 aku langsung mandi karena badanku kotor semua kena debu dan keringat. Selesai mandi aku beres-beres barang dan baju kotor serta mengunci semua pintu kamar yang ada dirumah itu. Sekitar jam 20.00 aku berangkat pulang tapi keadaan diluar masih gerimis dari tadi siang nggak berhenti jadi terpaksa aku pakek jas hujan lagi. Berhubung keadaan diluar masih hujan jadi helm teropongku aku tutup kacanya biar air hujannya nggak masuk.
Ditengah perjalanan perasaanku nggak enak, pengen ngebut tapi jantung deg-degan terus...
"Ada apa nih kok nggak kayak biasanya" kataku dalam hati...
Akhirnya aku putusin untuk santai aja dalam perjalanan pulang tak lupa juga untuk selalu waspada selama dijalan raya.
Namun dasar hari itu aku memang lagi sial, selang beberapa menit kemudian tak jauh dari lampu merah...
"Kraaaakkk....wooooowwwww.....!!!!"
Aku terjatuh dari sepedaku karena terkena jalan berlubang yang diameternya hampir mencapai 1 meter namun terlihat samar karena waktu itu sedang hujan dan lubang tersebut tergenang oleh air hujan.
Saat jatuh aku langsung menoleh ke belakang takut ada kendaraan yang lewat tapi syukurlah waktu itu keadaan jalan raya lagi sepi kendaraan terutama truk barang yang biasanya selalu ramai pada malam hari.
Saking sepinya situasi waktu itu sampai-sampai nggak ada satu orangpun yang menolongku bangun dari sepeda motor...(aku jatuh dari sepeda motor sendiri,bangunnya juga masih harus sendiri...DASAR...APESSSS......!!!!)
Setelah bangun aku langsung bawa sepeda motorku ke pinggir jalan, duduk di trotoar jalan lihat sana-sini ternyata hanya luka lecet aja tapi banyak, busyeeettt dehhh...!!!!
Dengan nasib pasrah dan sedikit perasaan jengkel akhirnya aku lanjutin perjalanan pulang, namun kali ini aku buka kaca helmku daripada harus jatuh untuk kedua kalinya...(hi,nggak deh???)
Sesampainya dirumah mama langsung panik lihat keadaanku yang lecet semua tapi setelah aku jelasin kalau keadaanku nggak apa-apa baru mama bisa agak tenang namun mama masih khawatir. Diam-diam mama langsung mengambil betadin dilemari dan tanpa permisi ataupun basa-basi mama langsung kencrot sana dan kencrot sini pake itu betadin, kontan aja aku langsung teriak karena aku paling nggak tahan dengan rasa perih akibat betadin.
Tapi mama malah tertawa senyam-senyum....
"Biar nggak infeksi!!!" katanya mama sambil tangannya nggak berhenti mainin itu betadin.
Sampai detik inipun aku masih nggak bisa bergerak bebas karena luka lecet yang ada masih dalam keadaan kering jadi kalau bergerak sembarangan lukanya jadi berdarah lagi, main badminton pun jadi tertunda capek dehhhh...
Baca Selengkapnya...