Lencana Facebook

Sabtu, 04 Desember 2010



Aktivitas Gunung Bromo terus menunjukkan penurunan. Hal itu nampak dari pengamatan di pos pantau Gunung Bromo Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.

Dalam pengamatan tersebut, selama enam jam hanya terjadi satu kali gempa vulkanik dangkal dengan amplituda maksimal 22 milimeter. Selain itu, gempa tremor juga masih berlangsung dengan amplituda 1,5 hingga 6 milimeter.

"Hasil itu didapat dari pengamatan mulai pukul 00.00 hingga 06.00 WIB," kata Agus Lukman, staf dari PVMBG Bandung , Kamis (04/12/2010).

Sedangkan kondisi visual Gunung Bromo saat ini masih terdapat asap kelabu kecoklatan setinggi 300 meter. Dan abu dari letusan minor Gunung Bromo masih berlangsung. Untuk saat ini, abu sedang ditiup angin ke arah timur tenggara atau ke Lumajang. Di kawasan tersebut saat ini mungkin sedang hujan abu.

Karena itu, dia mengimbau kepada masyarakat untuk menggunakan masker. Sebab, Abu dari Gunung Bromo mengandung belerang sehingga tidak baik untuk kesehatan.

Meski mengalami penurunan aktivitas, namun status gunung tereksotik di Jawa Timur ini tetap Awas. Dan rekomendasinya masih tetap.

"Status belum berubah masih tetap awas dan warga tetap dilarang mendekat dengan radius tiga kilometer dari kawah," terangnya. Termasuk juga kawasan wisata lautan pasir juga belum dibuka untuk wisatawan.


Gunung Bromo terus mengalami penurunan aktivitas. Status awas baru bisa diturunkan menjadi siaga jika Gunung Bromo sudah tidak ada gempa vulkanik dan gempa tremor maksimal satu milimeter.

Kondisi lain yang bisa mendukung penurunan status Gunung Bromo adalah berubahnya warna asap yang dikeluarkan menjadi putih. Keluarnya asap berwarna putih itu menunjukkan tekanan energi dari dalam mulai mengecil.



Sedangkan di Daerah Malang - Lapangan Udara TNI AU Abdulrachman Saleh Malang rencananya besok pagi akan kembali digunakan untuk penerbangan sipil. Penutupan ini dilakukan 5 hari lalu oleh Dirjen Perhubungan Udara dengan alasan abu vulkanik Gunung Bromo.

"Masa habis penutupan hari ini, yakni tanggal 4. Jadi mulai besok kembali normal," kata Kepala Dinas Operasi Lanud TNI AU Abdulracman Saleh Kolonel (pnb) Novyanto Widianto saat dihubungi, Sabtu (4/12/2010).

Dia menambahkan, telah mengirim hasil pengamatan terakhir sebagai rekomendasi ke Dirjen Perhubungan Udara tentang pemantauan kondisi lapangan udara. Hasilnya, diketahui abu vulkanik Gunung Bromo tidak lagi sampai ke lanud. Bahkan dari alat ukur intensitas debu yang dimilikinya, terlihat jauh di bawah ambang batas normal.

"Bisa dikatakan lanud kini telah clear dari debu vulkanik Gunung Bromo. Bahkan, kini tidak lagi terimbas," tuturnya.

Novyanto menegaskan, pihaknya telah menyampaikan kondisi terakhir Lanud
Abdulrachman Saleh ini kepada masing-masing maskapai. Selain mengirimnya ke
Dirjen Perhubungan Udara.

Sriwijaya Air salah satu maskapai yang menggunakan Lanud Abdulrachman Saleh untuk rute Malang-Jakarta dan sebaliknya. Mulai besok kembali membuka rute tersebut.

Kepala Distrik Sriwijaya Air Malang M. Yusri mengatakan, untuk sementara waktu seraya mengembalikan rute penerbangan sebelumnya dialihkan ke Juanda Surabaya. Pihaknya hanya membuka dua flight penerbangan pada Tanggal 5 dan 6 Desember 2010.

"Untuk besok dan lusa, kami hanya buka dua flight dengan kapasitas 90 penumpang," tuturnya saat dihubungi detiksurabaya.com.

Seperti diberitakan Lanud Abdulrachman Saleh Malang akhirnya menutup sementara wilayahnya untuk lalu lintas penerbangan sipil. Penutupan itu atas rekomendasikan Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Penutupan akan dilakukan hingga 4 Desember 2010.

Penutupan itu dilakukan karena abu vulkanik Gunung Bromo yang sudah menyebar hingga wilayah Malang, dikhawatirkan dapat mengganggu penerbangan sipil.



Namun, meski status Gunung Bromo masih awas, namun pesonanya tak pernah hilang. Gunung berapi yang sejak abad 20 sudah tiga kali meletus ini tetap menjadi sumber kehidupan bagi warga setempat. Bagi warga setempat, kondisi Gunung Bromo saat ini justru membawa keuntungan tersendiri. Letusannya membuat tanah pertanian makin subur.

Belum lagi keunikan asap belerang yang selalu keluar dari bibir kawah, membuat kawasan ini tak pernah sepi dari wisatawan. Empat daerah yang termasuk dalam kawasan Bromo adalah Probolinggo, Lumajang, Pasuruan, dan Malang, Jawa Timur.

Bromo berasal dari bahasa sansekerta yakni brahma yang berarti dewa utama menurut kepercayaan Hindu. Gunung Bromo berada di ketinggian 2.392 meter di tengah ngarai dan kaldera atau lautan pasir seluas 10 kilometer persegi.

Tiga kali Gunung Bromo meletus secara teratur, yaitu fase 30 tahun. Letusan terbesar terjadi pada 1974 dan 2004 saat letusan reaktif membuat debu dan asap mencapai 3.000 meter dari bibir kawah. Sejak 13 November silam, status Bromo menjadi awas dan kawasannya ditutup sementara, terutama untuk wisata
Baca Selengkapnya...

Kamis, 04 November 2010

Merapi Mountain



Mount Merapi, Gunung Merapi (literally Mountain of Fire in Indonesian/Javanese), is a conical volcano located on the border between Central Java and Yogyakarta, Indonesia. It is the most active volcano in Indonesia and has erupted regularly since 1548. It is very close to the city of Yogyakarta, and thousands of people live on the flanks of the volcano, with villages as high as 1700 m above sea level.
The name Merapi could be loosely translated as 'Mountain of Fire' from the Javanese combined words; Meru means "mountain" and api means "fire". Smoke can be seen emerging from the mountaintop at least 300 days a year, and several eruptions have caused fatalities. Hot gas from a large explosion killed 27 people on November 22 in 1994, mostly in the town of Muntilan, west of the volcano.[2] Another large eruption occurred in 2006, shortly before the Yogyakarta earthquake. In light of the hazards that Merapi poses to populated areas, it has been designated as one of the Decade Volcanoes.


On 25 October 2010 the Indonesian government raised the alert for Mount Merapi to its highest level and warned villagers in threatened areas to move to safer ground. People living within a 10 km (6 mile) zone were told to evacuate. Officials said about 500 volcanic earthquakes had been recorded on the mountain over the weekend of 23–24 October, and that the magma had risen to about a kilometre below the surface due to the seismic activity.[3] On the afternoon of 25 October 2010 Mount Merapi erupted lava from its southern and southeastern slopes.[4] Baca Selengkapnya...

Jumat, 26 Februari 2010

Inter Milan Melangkah Pasti




MILAN – Inter Milan sudah satu langkah menuju perempatfinal Liga Champions 2009/2010 usai membungkus Chelsea 2-1 di babak 16 besar, pagi ini. Sebaliknya, The Blues harus berpikir keras memenangkan leg kedua, 17 Maret mendatang.

Nerazzurri tampil dominan. Terbukti, pertahanan pemuncak klasemen sementara Premier League itu jebol di tiga menit laga baru bergulir. Adalah Diego Milito bertindak sebagai sang eksekutor, usai melewati kapten tim tamu John Terry. Inter memimpin 1-0.

Unggul 1-0 membuat pasukan Jose Mourinho terus bergerak dan melancarkan lebih banyak serangan. Sayang, Samuel Eto’o gagal memanfaatkan situasi dan menambah angka untuk Nerazzurri.

Sebaliknya, Chelsea juga tak mau kalah dan terus mencoba peruntungan lewat aksi dua striker mereka Didier Drogba dan Salomon Kalou. Tetapi keduanya, juga tak mampu memaksimalkaan peluang. Tuan rumah unggul hingga babak pertama usai.

Tensi permainan kedua tim tampak meningkat di babak kedua. Namun, Chelsea lebih dulu mencuri peluang. Sepuluh menit usai turun minum, Kalou langsung membredel gawang Julio Cesar setelah memanfaatkan bola yang meluncur tepat ke arahnya. The Blues menyamakan kedudukan 1-1.

Tapi Samuel Eto’o dkk ogah membiarkan kedudukan berakhir seri. Sekira empat menit kemudian, Inter kembali menelusur penjagaan Petr Cech. Memenangkan kemelut di depan gawang, Esteban Cambiasso menuntaskan leg pertama dengan sempurna sekaligus menyegel kemenangan 2-1.

Carlo Ancelotti pun tak hanya pulang dengan tangan hampa. Dia juga mendapati kiper nomor satunya ditandu keluar lapangan setelah terpapar cedera di menit 62. Meski begitu, Inter mesti waspada menghadapi leg kedua di Stamford Bridge, bulan depan.

Pada pertandingan sebelumnya, CSKA Moskow terpaksa menyudahi leg pertama 1-1 melawan Sevilla. Tim tamu unggul di babak pertama lewat lesakan Alvaro Negredo. Namun, Moskow berhasil membukukan gol balasan di menit 66 melalui M. Gonzalez.

Susunan Pemain:
Inter: Julio Cesar; Maicon, Samuel, Lucio, Zanetti; Stankovic (Muntari 84), Cambiasso, Thiago Motta (Balotelli 58); Sneijder; Eto'o (Pandev 67), Milito

Chelsea: Cech (Hilario 62); Ivanovic, Carvalho, Terry, Malouda; Ballack, Mikel Obi, Lampard; Anelka, Kalou (Sturridge 78); Drogba
Sumber : http://bola.okezone.com/read/2010/02/25/261/306944/inter-melangkah-pasti
Baca Selengkapnya...

Jumat, 29 Januari 2010

Legenda Guo Nian Kisah di Balik Perayaan Imlek


Imlek yang diperingati sebagai Tahun Baru China ternyata punya kisah yang mungkin tidak diketahui semua orang. Nuansa warna merah menyala dan letusan mercon yang membahana biasanya akan merona di saat Imlek.


Nah, tanggal 1 bulan kesatu pada setiap tahun China (Imlek) disebut sebagai Guo Nian (baca: Kuo Nian). Pada hari itu semua orang Tionghoa menyambutnya dengan gembira dan biasanya saat bertemu kerabat dan handai tolan selalu mengucapkan "Gong Xi- Gong Xi (baca: Kong Si - Kong Si) yang artinya ucapan "Selamat - Selamat!". Namun ucapan ini kemudian berkembang menjadi "Gong Xi Fa Cai" (baca: Kong Si Fa Cai) yang artinya "Selamat semoga murah rejeki".


Warna merah, letusan petasan dan ucapan Gong Xi, ternyata berakar pada suatu legenda klasik Tiongkok. Konon dulu sebelum perayaan tahun baru Imlek tiba, orang sering menghadapi hari terakhir pada setiap tahun dengan gelisah. Hari terakhir tahun (sa cap meh) disebut sebagai Nian Guan yang berarti "gerbang monster". Untuk memasuki Guo Nian, orang mestilah melewati Nian Guan ini.

Dikisahkan berdasarkan legenda tersebut bahwa pada zaman dulu daratan bumi masih dihuni oleh berbagai macam binatang buas dan monster yang menakutkan. Dari antara semua monster tersebut, Nian adalah yang paling menakutkan.



Nian adalah sesosok monster berkepala mirip singa dengan mulut yang amat lebar. Ia sangat buas dan suka menyedot dan menelan semua makhluk hidup yang ditemuinya. Keganasan Nian ini tentu saja menakutkan manusia. Nian juga dikenal sebagai makhluk yang sombong dan suka membaggakan dirinya. Ia biasanya merajalela setiap akhir tahun, tepatnya tanggal 30 bulan 12 penanggalan Tiongkok. Meneror seluruh penduduk dan menghisap orang dan hewan yang ditemuinya.

Untuk menghadapi teror dan keganasan Nian ini, para orang tua pun memutar otak mencari solusinya. Maka muncullah sosok orang tua berambut putih, beralis putih dan berkumis dan janggut putih yang pintar bernama Hong Jun.


Menjelang akhir tahun di bulan 12, saat Nian muncul, Hong Jun yang mewakili warga manusia mendatangi Nian dan berkata: "Kami dengar bahwa engkau sangat perkasa, namun mengapa engkau hanya berani menghadapi manusia yang lemah dan tak berarti ketimbang makhluk-makhluk buas yang banyak berkeliaran di hutan dan sekitar desa!"

Mendengar ucapan itu Nian tertantang sekaligus merasa diremehkan. Ia pun segera pergi memburu semua binatang dan monster buas lainnya untuk membuktikan keperkasaannya. Ia tak tahu, ini sebenarnya akal-akalan Hong Jun agar manusia bisa terlepas dari ancaman monster-monster tersebut dan mengalihkan perhatian Nian.


Setelah memburu habis semua monster tersebut, Nian kemudian kembali ke desa tersebut dan membanggakan dirinya. Saat itulah Hong Jun tiba-tiba berubah menjadi seorang dewa. Hong Jun yang telah berubah ini kemudian meloncat ke punggung Nian. Kaget akan hal itu Nian pun melompat ke angkasa dengan dikendarai oleh Hong Jun. Sejak itu Nian tak pernah muncul lagi ke bumi. Sebelum menghilang ke angkasa, Hong Jun berpesan pada semua manusia agar pada setiap akhir tahun menempelkan kertas merah di setiap pintu dan jendela rumah serta menghidupkan petasan yang bersuara keras. Semuanya itu agar Nian tidak kembali lagi ke bumi, sebab Nian disebutkan takut pada warna merah dan bunyi-bunyian yang keras.

Dari sinilah tradisi menghias rumah dengan warna merah yang kini didekorasi dengan tulisan atau gambar-gambar yang mendatangkan hoki. Lantas karena monster di bumi sudah lenyap, orang merasa tenteram dan menyambut dengan gembira. Guo Nian kemudian juga bisa disebut sebagai Xin Nian (Sin Nian/Tahun Baru). Mereka merayakan terbebasnya bahaya itu dengan saling mengucap "Gong Xi Gong Xi!" Ucapan yang kemudian menjadi Gong Xi Fa Cai, untuk menyambut Xin Nian.
Sumber :
http://i-comers.com/showthread.php?t=6408
Baca Selengkapnya...

Jumat, 22 Januari 2010

No Comment.......!!!!







Baca Selengkapnya...